Persekutuan Gröning

Berharap dapat bekerja dengan bebas lewat persekutuan

Bruno Gröning haelt eine Gemeinschaftsstunde abUntuk dapat mencapai sebanyak mungkin orang - orang meskipun larangan penyembuhan, Bruno Gröning mendirikan paguyuban di permulaan tahun 1950. Di situ, ia mengadakan ceramah dan mengerahkan seluruh usahanya untuk memberikan ajarannya kepada para pencari bantuan.

Perlindungan hukum dan pengelolaan terkenal

Pada tanggal 22 November 1953 di Murnau/Seehausen, ia mendirikan  Persekutuan Gröning. Persekutuan ini dimaksudkan untuk didaftarkan agar Bruno Gröning mendapat perlindungan hukum atas karyanya. Sehinggar konflik lebih lanjut dengan Akta Dokter Non-Medis dapat dihindari.

Dewan pengurus Persekutuan Gröning terdiri dari, antara lain, bangsawan Zeppelin, bangsawan Matuschka, Anny Frelin Ebner von Eschenbach, kepala dewan pembangunan Hermann Riedinger, dan direktur Konstantin Weisser, pada awalnya juga, Rudolf Bachmann sebagai kawan pendiri. Namun, pada akhirnya persekutuan berpisah dengannya. Ketua seumur hidup adalah Bruno Gröning.

Keinginan mengambil untung sang sekretaris lebih didahulukan daripada kesejahteraan yang sakit

Sekretaris dari persekutuan ini adalah jurnalis dan penceramah Egon Arthur Schmidt dari Heidelberg. Bahkan di Herford, ia berada di dekat sisi “Dokter Mukjizat” dan mendirikan perkumpulan Ikatan Kawan - Kawan Bruno Gröning. Akan tetapi perkumpulan ini tidak berfungsi seperti maksud Bruno Gröning dan dalam waktu pendek dibubarkan. Gröning berpisah dari Schmidt waktu itu, karena ia menggelapkan uang sumbangan.

Pada tahun 1952, Schmidt meminta bantuan Gröning sekali lagi dan menjelaskan bahwa ia menyadari kesalahannya. Ia memohon untuk dapat diperbolehkan membantu pembangunan karya Bruno Gröning dan ia menerimanya sekali lagi sebagai penolong. Hal ini memberikan Schmidt kesempatan untuk menunjukkan apakah kesejahteraan mereka yang sakit benar – benar dekat di hatinya, atau apakah ia hanya sekedar tertarik untuk mengambil keuntungan sendiri.

Pada tahun 1955 Bruno Gröning berpisah secara permanen dari Schmidt, karena ternyata ia belum merubah sikapnya. Schmidt menuntut Gröning setelah perpisahan ini. Ia menginginkan pembayaran atas bantuan sukarelanya.

Siapa untuk siapa – persekutuan untuk karya Gröning atau karya Gröning untuk persekutuan?

Kepemimpinan dari persekutuan diambil alih oleh Konstantin Weisser dan Hermann Riedinger. Semua terlihat sangat menjanjikan karena mereka berdua sangatlah berpengalaman, dan latar belakang mereka dapat sangat berguna untuk Bruno Gröning. Namun terdapat juga risiko bahwa mereka menganggap diri mereka lebih tinggi daripada sang pekerja sederhana, dan bertindak semaunya, karena mereka lebih berpendidikan.

Dan ternyata benar. Lama kelamaan menjadi semakin sulit bagi kedua laki – laki ini untuk mengikuti apapun yang Bruno Gröning katakan. Mereka seperti lupa, bahwa persekutuan ini bukan hanya membawa nama Gröning, melainkan juga berdiri karenanya. Untuk mereka persekutuan Groning semakin menjadi tujuan sendiri. Mereka benar – benar kehilangan tujuan yang sebenarnya; membantu yang menderita. Sepertinya, mereka menyangkal bahwa lewat Groenin lah penyembuhan itu mungkin, dan bukan persekutuan.

Demikian persekutuan Gröning semakin berkembang berlawanan dengan apa yang seharusnya. Untuk laki - laki yang namanya dipakai, persekutuan menjadi suatu penjara, yang semakin membatasinya daripada memberinya kebebasan.

 

Proses pengadilan besar pertama tentang larangan penyembuhan (1951 - 1952)

Karya Gröning sebuah kegiatan penyembuhan dalam pengertian medis?

Bruno Gröning angeklagt

Dakwaan untuk praktik kedokteran yang tidak sah

Pada tahun 1951-52, Bruno Gröning berdiri di depan pengadilan di Munich untuk pertama kalinya. Ia telah dituduh mengadakan praktik penyembuhan tanpa ijin. Walaupun Departemen Dalam Negeri Bavaria telah menganggap kegiatannya sebagai aksi kasih sayang bebas, namun sekarang hal ini dievaluasi sebagai praktik penyembuhan dalam pengertian medis.

Tuntutan didasarkan atas Akta Dokter Non-Medis 1939, yang telah menggantikan Hukum Kebebasan Penyembuh yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar semua praktik penyembuhan diberikan ke tangan dokter sosial nasional (Nazi).

Iya dan tidaknya pelanggaran Akta Dokter Non-Medis

Bruno Gröning dibebaskan pada pemeriksaan pertama dan kedua. Ketua pengadilan tinggi negeri Munich menjelaskan di pengumuman vonis pada bulan Maret 1952:

“Pengadilan menganggap tidak layak untuk menghukum terdakwa atas dasar penilaian sepihak. Karena, apakah kegiatan Gröning tersebut dilindungi oleh Akta Dokter Non-Medis masih diragukan, karena hal ini termasuk di daerah yang masih belum banyak diselidiki.”
Di perkara naik banding, keputusan tak bersalah memang dinyatakan, tetapi kegiatan  Gröning dinamakan jelas sebagai tindakan di bawah Akta Dokter Non-Medis:

“Dengan demikian, terdakwa, yang bukanlah seorang dokter dan tidak memiliki ijin apapun, mengadakan diagnosis, penyembuhan atau pembebasan dari penyakit, kesengsaraan, atau kecacatan fisik, yang dipandang sebagai kegiatan menyembuhkan di bawah Akta Dokter Non-Medis.”

Kekeliruan tulus dalam penilaian berarti pelanggaran penyembuhan

Pengadilan melanjutkan, “Penjatuhan hukuman pada terdakwa tidak dapat dilakukan, walaupun begitu, sehubungan dengan sifat objektif dari peristiwa – peristiwa yang menyangkut pelaksanaan praktik penyembuhan, ia membuat kekeliruan tulus dalam menilai, dan dengan demikian tidak bertindak dengan sengaja.”

Karena kekeliruan yang Bruno Gröning ternyata buat ini ditulis di pengadilan, ia menjadi dilarang untuk menyembuhkan, walaupun ia tidak divonis bersalah. Sejak saat tersebut, Bruno Gröning tahu bahwa semua kegiatannya dianggap sebagai praktik penyembuhan seperti yang dijelaskan dalam Akta Dokter Non-Medis, semua kegiatannya dilarang. Kenyataan dari karyanya, yang tidak memiliki hubungan apapun dengan praktik penyembuhan medis, tidak diakui.

 

Penipu diperbolehkan

Bruno Gröning memberi setiap orang kesempatan untuk berbalik

Bruno Gröning inmitten von Menschen

Pembayaran paksa – asisten – asisten menunjukkan wajah asli mereka

Lagi – lagi, orang – orang mendekati Gröning meminta dukungan. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka hanya ingin menghasilkan keuntungan dari kemampuannya. Ia tampak seperti daya tarik yang menggiurkan bagi orang – orang seperti ini. Apabila mereka tidak mendapatkan apa yang mereka incar atau apabila Gröning memisahkan diri dari mereka, mereka memaksanya untuk memberikan mereka uang lewat berbagai cara, seperti proses hukum yang panjang.

Misalnya, pada bulan Maret 1949, Ibu Hülsmann, bersama dengan suaminya, sebagai bentuk terima kasih, mengundang Bruno Gröning sebagai tamu di rumah mereka di Herford. Setelah jelas baginya bahwa ia tidak dapat menghasilkan apapun dari Bruno Gröning, ia menuntutnya Demikian misalnya ibu Hülsmann. Setelah ternyata, bahwa ia tidak dapat mencari uang dengan Gröning, ia menggugat Gröning di depan pengadilan industrial. Ia menghitung waktu yang ia berikan secara sukarela sebagai jam kerja, dan menuntut pembayaran terhadapnya. Bruno Gröning harus membayarnya tiap bulan hingga ia meninggal. Bukan ini saja contohnya. Dengan cara ini atau cara – cara serupa, banyak mantan penolongnya yang menunjukkan wajah asli mereka.

“Orang – orang ini juga dibutuhkan, untuk menunjukkan siapa manusia itu”

Tetapi mengapa Bruno Gröning membiarkan orang - orang yang diduga penolongnya mendekatinya? Kenapa dia tidak menghindari mereka? Di suatu ceramah di Munich pada tanggal 31 Agustus 1950, ia menjawab pertanyaan ini, “Orang – orang belum meninggalkan penghasilan uang dari manusia kecil ini dengan pengetahuan dan kemampuannya tak teruji. Mereka percaya mereka telah menemukan tambang emas. Mereka telah mendapatkan kesempatan untuk menghasilkan uang, tapi mereka belum dapat, syukurnya, mengeksploitasi kesempatan tersebut. Memang harus ada jenis orang seperti ini, agar kita dapat mengetahui siapa orang ini sebenarnya. Ada orang – orang yang dapat menginjak – injak mereka yang telah meninggal dengan telanjang kaki, dan hanya melihat orang – orang yang sakit berbaring. Orang – orang ini tidak pernah bertanya; mereka telah mencoba segalanya untuk berusaha mendekati saya. Saya tahu banyak  pertanyaan ditanyakan, 'Kalau memang dia tahu begitu banyak, kenapa dia tidak mengetahui itu, mungkin dia tidak mengetahui apa – apa?' Apakah dan sampai sejauh apa saya mengetahui sesuati, Anda secara perlahan akan mengetahuinya. Tapi inilah adanya. Jawaban ini sengaja disembunyikan agar jalan Anda dapat terbebaskan.”

“...lalu semua orang tahu siapa mereka”

Grete Häusler (1922 – 2007), seseorang yang telah disembuhkan dan lama membantu Bruno Gröning, dan pendiri dari “Paguyuan Bruno Gröning”, menjelaskan dalam bukunya Ini kebenaran tentang Bruno Gröning peristiwa berikut, “Suatu kali, ketika saya akan pulang, saya berpamitan dengan Bapak Gröning dan berkata, ‘Bapak Gröning, saya mohonkan agar Anda dapat mendapatkan kedamaian dalam bekerja, dan tidak didekati oleh pekerja – pekerja licik.’ Saya terkejut ketika ia berkata, ‘Sangatlah salah, ini harus terjadi!’ Saa tidak mengerti hal ini, tapi ia menjelaskan kepada saya mengapa ia menjalani dan menanggung semua ini. Dengan itu, ia mengungkapkan sebuah rahasia besar ke saya, Saya tahu apa yang ada dalam batin setiap orang. Bagaimanapun juga, jika saya berkata, ‘Ia adalah pembohong, ia penipu, ia pencuri’, tidak akan ada yang percaya saya. Apa yang harus saya lakukan? Saya harus menarik orang – orang ini dan mengajarkan mereka kebaikan, mengajak mereka untuk merubah jalur, dan memberikan mereka kesempatan untuk berbohong, berlaku curang, dan mencuri. Jika mereka melakukan ini, kendati apa yang mereka telah pelajari, maka semua orang akan tahu siapa mereka sebenarnya. Lalu saya membiarkan mereka mendekati saya dan saya bukanlah seorang pengecut, lalu saya berjuang.”

Jalan baru dan jalan bantu

Pengambil untung di sekitar Gröning

Bruno Gröning und Otto Meckelburg

Seorang manajer yang mengangkat dirinya sendiri dengan hak eksklusif

Sebagai bentuk terima kasih atas kesembuhan istrinya, seorang pengusaha dari Wangerooge, Otto Mekelburg, mendukung Bruno Gröning dan memberika ide konkrit untuk mendirikan pusat – pusat penyembuhan. Bruno Gröning menyetujuinya dan Meckelburg menjadi “manajer” nya.

Pada akhir bulan Desember 1949, mereka berdua pergi ke Wangerooge. Di sini, Gröning berbicara di acara – acara yang diatur oleh Meckelburg dan menyebabkan penyembuhan tak terbilang jumlahnya. Ia memberikan lelaki ini kepercayaannya penuh. Dalam sebuah pernyataan  resmi yang disahkan pada tanggal 8 Januari 1940 di Wangerooge, ia meletakkan semua rencana untuk karyanya di masa depan di tangan Meckelburg.

“Bapak Gröning menyutujui rencana dari bapak Meckelburg ini dan mendedikasikan penuh dirinya untuk mencapai tujuan ini; memberikan Bapak Mecelburg setiap tunjangan yang diperlukan, dan untuk mengerahkan segala kemampuannya untuk mendirikan sebuah yayasan, dan segala kegiatan yang akan dilaksanakan kemudian, dan untuk melakukan segala sesuatu yang bisa berguna bagi tujuan tersebut. Bapak Gröning mengambil tanggung jawab ini secara pribadi kepada Bapak Meckelburg dan juga kepada yayasan dengan tujuan – tujuan di atas, yang sedang dalam proses didirikan. Lebih lagi, Bapak Gröning tidak mendedikasikan dirinya untuk mendukung orang atau kelompok lain. Ia hanya akan melakukan kegiatannya atas nama yayasan dan dengan persetujuan dengan Bapak Meckelburg.”

Di awal bulan Januari Meckelburg mendirikan Perhimpunan Penyelidikan Metode Penyembuhan Gröning. Meckelburg mengangkat diri sendiri sebagai menejer dan mendapat gaji sebanyak 1000 DM per bulan. Bruno Gröning tidak mendapatkan apa - apa. Sudah jelas bahwa Meckelburg tidak menepati janjinya. Ia melihat Gröning sebagai sebuah tambang emas, dan secara rendah menyebut Gröning sebagai ‘kuda terbaik di kandang saya’. Ia tidak peduli akan yang sakit. Ia telah mengikat Gröning dengan sebuah kontrak, dan sang “Penyembuh Mukjizat” harus melakukan apapun yang Meckelburg inginkan.

Baru di bulan Juni 1950, Gröning berhasil memisahkan diri dari Meckelburg, dimana Meckelburg bersumpah akan membalas dendam: “Saya akan kalahkan Gröning, saya patahkan semua tulangnya.”

Seorang dokter kesehatan dengan tawaran ceramah

Tak lama setelah itu, Gröning bekerja selama beberapa bulan dengan seorang dokter kesehatan Eugen Enderlin di Munich. Ia telah menerima penyembuhan di Traberhof, dan menawarkan Gröning kesempatan untuk mengadakan ceramah di tempat praktiknya. Tapi ternyata Enderlin juga ingin mengambil untung darinya. Ia tidak memiliki niat untuk menolong orang, ia hanya ingin mendapatkan uang dari “Fenomena Gröning.” Di penghujung tahun, dan kerja sama selanjutnya pada tahun 1952 – 53 gagal karena alasan yang sama.

Meniti Karir sebagai Penyembuh

Periode waktu setelah ini, Gröning mengadakan ceramah di asrama Weikersheim di Graefelfing. Jurnalis Dr. Kurt Trampler menampungnya dan mengatur pertemuan - pertemuan. Ia mengenal Gröning sejak musim gugur 1949. Ia dikirim ke “Traberhof” untuk menulis laporan untuk sebuah koran Munich, dan secara tidak disangka mendapat penyembuhan pada kakinya. Sebagai bentuk terima kasih, ia menulis buku Pemutarbalikkan Besar dan berusaha membantu Gröning dengan pihak berwenang. Dengan Enderlin, ceramah – ceramah ini penuh didatangi orang. Penyembuhan – penyembuhan tak terbayangkan terjadi. Tapi kerja sama dengan Trampler tidak bertahan. Suatu hari, Trampler merasa bahwa ia sudah cukup banyak belajar dari Gröning, ia berpisah dengannya dan bekerja sendiri sebagai penyembuh.

Traberhof – ribuan manusia membanjiri Rosenheim

Hampir 30.000 orang yang mencari bantuan berkumpul setiap harinya di depan Gröning pada bulan September 1949

01 Bruno Gröning am Traberhof 02Setelah investigasi di Heidelberg selesai, Bruno Gröning pergi ke Jerman Selatan pada bulan Agustus 1949. Ia ingin pergi dari keributan yang mengelilingi namanya, dan pergi ke perkebunan dekat Rosenheim. Pada awalnya ia ingin merahasiakan keberadaannya. Namun, begitu koran – koran memberitakan kedatangannya di Bavaria, orang – orang mulai berdatangan.

Hampir 30.000 orang membanjiri “Traberhof” di Rosenheim setiap harinya. Pers, radio, dan warta berita mingguan melaporkan peristiwa ini. Bahkan sebuah film dengan judul “Gröning” dibuat. Film ini mendokumentasikan peristiwa – peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

Kejadian – kejadian seperti di Alkitab

Pada minggu kedua bulan September, koran Zeitungsblitz melaporkan berita khusus: “Sementara itu, lebih dari sepuluh ribu orang telah berkumpul. Mereka selama berjam – jam di panas terik menunggu saat di mana Gröning muncul di balkon dan memancarkan energi penyembuhannya. Orang – orang berdesakan, mereka ingin mendapatkan penuh ‘sinar penyembuhan’ nya. Langsung terjadi reaksi pada mereka yang sakit parah di kursi – kursi roda mereka, atau mereka yang berdiri sendirian di pinggiran. Orang – orang setengah buta mulai dapat melihat kembali, orang – orang yang sebelumnya cacat berdiri, orang – orang yang lumpuh mulai menggerakkan tangan dan kaki kaku mereka. Ratusan orang melaporkan rasa sakit yang meningkat di bagian tubuh mereka yang terserang penyakit. Mereka melaporkan rasa tertusuk – tusuk tarikan, kesemutan, perasaan ‘ringan’, atau sakit kepala yang tiba – tiba hilang.”

Tidak hanya di Traberhof terjadi peristiwa seperti ini. Di mana - mana Gröning muncul, ia langsung dikelilingi oleh tak terbilang banyaknya orang sakit. Anita Höhne melukiskan keadaan di sekitar Gröning di bukunya Penyembuh Rohaniah Kini. Ketika Gröning hanya mengumumkan kedatangannya, ziarah langsung dimulai. Peristiwa, seperti yang diamati jurnalis Rudolf Spitz pada suatu kunjungan Gröning di Munich di bulan September 1949, sangatlah tipikal:

“Pada jam 19.00 berdiri ribuan di Sonnenstrasse (Jalan Matahari). Jam 22.30 mereka masih di situ. Saya mengalami banyak hal selama lima tahun perang, tetapi belum pernah saya terharu seperti dalam empat jam itu, di mana saya duduk berseberang dengan Bruno Gröning dan mengalami suatu parade kemelaratan dan penderitaan. Orang – orang yang menderita epilepsi, yang buta, dan yang lumpuh dengan tongkat berdesakkan ke arahnya. Ibu – ibu menggendong anaknya yang lumpuh. Orang – orang pingsan. Jeritan bergema, panggilan memohon bantuan, permohonan, harapan, keluhan.”

Pemerintah mengakui tindakan baik

Anita Höhne mengutip lebih lanjut jurnalis Rudolf Spitz: “Yang sakit di tandu, yang lumpuh, sejumlah orang banyak diamati oleh wartawan lainnya dari Munich, Dr. Kurt Trampler, juga di ‘Traberhof’di Rosenheim, di mana Bruno Gröning tinggal. Trampler datang sebagai wartawan dari koran mingguan Müncher Allgemeinen – dia adalah wartawan yang berkepala dingin, yang hanya mencatat apa yang ia lihat dan dengar sendiri: “Kita  mendengar suara dari balkon, bukan suara Gröning, dan pergi cepat ke jendela. Ketua polisi dari Munich, Pitzer, berbicara kepada yang berkumpul. Ia memberitakan, bahwa penderitaan sengal pangkal paha, yang sudah mengganggunya bertahun - tahun, telah membaik di kehadiran Gröning. Pitzer pastilah bukan orang yang cenderung berimajinasi tinggi, melainkan apa yang ia amati di dirinya sendiri, dapat ia buktikan. Di sini secara umum, ia mengakui Gröning secara umum, dan politikus CSU Hagen mengikutinya dengan suatu penjelasan yang mirip.”

Pihak berwenang Bavaria juga bersikap baik kepada Bruno Gröning. Koran harian Müncher Merkur memberitakan pada tanggal 7 September 1949, dengan judul “Tindakan Baik terhadap Gröning,” “Perdana menteri Dr. Erhard menjelaskan pada kongres pers hari Senin, bahwa suatu karya kejadian luar biasa seperti Bruno Gröning tidak seharusnya dikekang oleh undang - undang. Menurut pendapatnya, tidak ada kendala serius yang menghambat pemberian ijin pada Gröning untuk berkarya di Bavaria.”

Departemen Dalam Negeri Bavaria, pada saat berbicara pada pers, telah mengumumkan bahwa penelitian awal terhadap kegiatan penyembuhan Gröning telah membawa mereka pada kesimpulan, bahwa kegiatan ini adalah tindakan bebas atas dasar kasih sayang, dan tidak memerlukan ijin di bawah Akta Dokter Non-Medis.

Dari fitnah ke dokumentasi ilmiah penyembuhan

Di Traberhof  terdapat hiruk pikuk besar akan Gröning. Banyak pedagang licik  yang hendak membuat bisnis dari kemampuannya. Mereka merusak reputasinya dan nama baiknya. Hal ini mengakibatkan pihak berwenang menjauhkan diri. Ketika keadaan menjadi tak tertahankan, Gröning menarik diri ke pegunungan Bavaria. Ia hendak melihat kemungkinan dari beberapa tawaran untuk membangun pusat penyembuhan. Tujuannya adalah untuk mendirikan fasilitas, di mana pencari bantuan bisa mendapatkan penyembuhan lewat cara yang teratur. Para dokter akan melaksanakan pemeriksaan pra dan pasca penyembuhan menurut teladan dari Heidelberg dan medokumentasikan penyembuhan yang terjadi.

Karir dan tahap menentukkan dalam hidupnya

Persiapan untuk Kegiatannya Kelak

Bruno

Paksa dan putus magang

Setelah bersekolah hingga kelas 5 SD, Bruno Gröning memulai magang perniagaan. Akan tetapi, ini harus ia akhiri sesudah dua setengah tahun atas desakan ayahnya. seorang mandor bangunan, bahwa puteranya juga belajar ketrampilan konstruksi. Ia magang untuk menjadi tukang kayu, tetapi ini juga tidak selesai. Kerusuhan ekonomi sesudah waktu perang menghambat hal ini. Tiga bulan sebelum ia mengakhiri magangnya, perusahaan di mana ia belajar, harus ditutup karena kekurangan pesanan. Di waktu yang akan datang ia hidup dari berbagai pekerjaan. Egon Arthur Schmidt menulis tentang waktu ini:

“Ia berhasil pada setiap pekerjaan yang ia sentuh”

“Berbagai rekan kerjanya memberi tahu saya bahwa terdapat fitur yang mencolok darinya, apapun yang ia sentuh dapat kembali berfungsi, apakah itu membetulkan jam atau radio, atau ketika ia bekerja sebagai tukang kunci. Hal – hal teknik sangat cocok untuknya. Ia juga tidak pernah takut mengerjakan pekerjaan kasar dan berat. Sebagai pekerja pelabuhan, ia bekerja seperti setiap buruh lainnya. Ia tidak menyembunyikan fakta bahwa ini semua sudah termasuk dalam jalan yang menuntunnya melalui kedalaman, sehingga ia dapat mencapai ketinggian. Suatu peribahasa Cina berbunyi: “Mereka yang tidak melalui rawa², tidak akan menjadi suci.“ Terdapat cukup banyak laporan dari teman - teman seperjalanannya, dan salah satu dari mereka menghubungi saya baru² ini. Dia berkata, dengan jelas dan sederhana, tanpa syarat apapun, bahwa setelah bekerja bersama dengannya selama satu tahun, Bruno Gröning adalah tentara terbaik yang pernah ia miliki, dan bahwa ia menyimpan kenangan indah tetang dia.“

Pernikahan dan kemalangan dalam keluarga

Ia menikah sewaktu berumur 21. Akan tetapi istrinya tidak memiliki pengertian terhadapnya: membatasinya untuk hanya memiliki peran sempit sebagai kepala keluarga, dan menyatakan penyembuhan sebagai “keanehan”. Kedua putranya, Harald dan Günter, yang lahir pada tahun 1931 dan 1939, meninggal saat berusia sembilan tahun. Walaupun banyak orang telah mengalami penyembuhan lewat Bruno Gröning. Gertrud Gröning tidak percaya akan kekuatan penyembuhan suaminya. Ia tidak mempercayakan anak – anaknya pada suaminya,  melainkan pada para dokter. Pengobatan tradisional, walaupun begitu, tidak dapat membantu mereka. Kedua anaknya meninggal di rumah sakit, Harald pada tahun 1940 di Danzig, dan Günter pada tahun 1949 di Dillenburg. Bagi Bruno Gröning Untuk Bruno Gröning hal ini adalah musibah berat. Bertahun – tahun sesudahnya, ia masih menangis jika berbicara mengenai putranya.

Waktu di antara kedua perang dunia menjadi persiapan untuk karya selanjutnya. Ia harus membuat beberapa pengalaman pahit, untuk dapat mengerti dan menghargai perasaan dan kebutuhan manusia di segala segi hidup.

Menolong bukannya menembak – di depan dan sebagai tawanan perang

Saat Perang Dunia II, Bruno Gröning dipanggil ke angkatan bersenjata pada tahun 1943. Di sini terjadi perselisihan dengan atasan militernya. Karena penolakannya untuk menembak manusia, ia diancam dengan pengadilan militer. Namun, pada akhirnya, ia diharuskan ke garis depan. Ia terluka, masuk ke penjara Rusia, dan kembali ke Jerman Barat pada akhir tahun 1945 sebagai orang terusir.

Sikap Bruno Gröning waktu perang didominasikan oleh harapannya untuk membantu. Bahkan di garis depan, ia menggunakan setiap kesempatan until menolong kawan – kawannya atau rakyat umum.

Di suatu kampung di Rusia, ia berhasil mengatur, sehingga orang – orang yang terancam mati karena kelaparan mendapat akses ke persediaan bahan makanan para tentara. Sebagai seorang tawanan, ia berusaha untuk mendapatkan baju, makanan, dan tempat perlindungan yang lebih baik bagi rekan sesama tawanan. Manusia yang menderita busung lapar, tak terhitung banyaknya, dapat kembali sehat atas bantuan Gröning. Dalam kesengsaraan perang, ia tidak membunuh satu orang pun, tetapi malah membantu banyak manusia.

Perpisahan pernikahan dan dedikasi untuk kemanusiaan

Di bulan Desember 1945, ia dibebaskan dari penjara, dan memulai hidup baru di Dillenburg di Hessen, di mana ia membawa keluarganya. Setelah putra keduanya meninggal, dan istrinya yang berusaha untuk mencegah semua aktivitas sosialnya, ia berpisah dengannya. Ia merasa dirinya terdorong untuk memperbolehkan kekuatan menyembuhkan, yang mengalir melalui dirinya, untuk mengalir ke semua orang.  Ia berkata: “Saya bukanlah milik individu, saya milik umat manusia.”

Permulaan tahun 1949, jalannya mengarahkan ia ke wilayah Ruhr. Sebagai hasil dari laporan beberapa yang sembuh, semakin banyak orang menaruh perhatian pada Bruno Gröning. Ia pergi dari rumah ke rumah, selalu di mana ia dibutuhkan, di mana yang sakit memohon bantuan kepadanya. Begitulah ia berkarya dalam lingkungan kecil, sampai di bulan Maret 1949 ia menerima undangan dari seorang insinyur dari Herford, untuk menjenguk putranya.

 

Masa anak dan remaja

Dipukul, dihina, tidak dimengerti, diambil – seorang anak yang berbeda dari yang lainnya

Bruno Gröning wurde am 31. Mai 1906 in Danzig-Oliva als viertes von sieben Kindern geboren

Pelarian ke alam dari lingkungannya yang keras hati: “Di sini saya mengalami Tuhan”

Bruno Gröning dilahirkan pada tanggal 30 Mei 1906 di Danzig-Oliva sebagai anak keempat dari tujuh anak dari pasangan August dan Margarethe Gröning. Orang tuanya segera sadar akan kemampuan luar biasa putera mereka. Sebagai contoh, hewan yang biasanya pemalu, seperti kelinci dan rusa, datang kepadanya untuk dibelai secara spontan tanpa rasa takut.

Semakin Bruno Gröning bertambah besar, semakin lingkungannya terasa asing. Gröning menjelaskan, bahwa terkadang ia dipukul hingga biru – biru di rumah.  Pemukulan ini, katanya, tidak menyakiti tubuhnya, tapi ia merasa tidak dipahami.

Ditolak oleh kekerasan hati lingkungannya, sang Bruno muda melarikan diri ke alam. Ia merasa dirinya lebih tertarik pada binatang, pohon² dan semak-belukar daripada pada beberapa orang. Seringkali ia menghilang untuk berjam-jam di hutan yang dekat.

“Di sini saya mengalami Tuhan. Di setiap belukar, di setiap pohon, di setiap binatang, malahan di batu². Saya dapat berdiri dan merenung berjaman lamanya – waktu rasanya tidak berarti – dan seakan - akan seluruh kehidupan batiniah saya meluaskan diri sampai ketidakterbatasan.“
Ia tidak pernah ikut serta pada perkelahian yang liar antara anak sebaya. Oleh karena itu, sering ia menjadi sasaran ejekan jahat, dan dipukul dan dihukum untuk kelainannya.

Selamat datang kesembuhan manusia dan hewan

Seiring berjalannya waktu, sebuah aspek dari Bruno Gröning, yang nantinya membawa ia ke pusat perhatian, menjadi dikenal.  Di kehadirannya, manusia dan hewat menjadi sehat. Terutama sewaktu perang dunia pertama, ia sering menjenguk rumah sakit – rumah sakit militer, di mana mereka senang akan kehadirannya. Yang terluka merasa nyaman di kehadirannya dan banyak menjadi sehat. Juga yang sakit akan mengirim ibunya, dengan permintaan bahwa ia harus mengunjungi mereka dengan Bruno kecil. Di keluarga dan di lingkungan kenalan, kemampuan menyembuhkan dari anak ini diterima dengan senang.

Menjalani kemandirian

Bruno Gröning menulis dalam riwayat hidupnya: “Bahkan ketika kecil, orang² sakit menjadi bebas dari gangguannya dalam kehadiran saya, dan ketika ada keributan atau pertengkaran, anak² dan juga orang dewasa menjadi sangat tenang oleh beberapa kata dari saya. Sebagai anak², saya juga memperhatikan bahwa hewan, yang biasanya pemalu atau bahkan berbahaya, bersikap lemah lembut dan jinak terhadap saya. Sebaliknya, hubungan dengan keluarga saya di rumah sangat aneh dan tegang. Sangat dini saya berupaya untuk dapat berdiri sendiri secara penuh, supaya saya dapat terbebas dari lingkungan "ketidakpengertian' keluarga saya.“

Dokumentarfilm

Film Dokumenter:
"Fenomena
Bruno Gröning"

Data pemutaran film di banyak kota di seluruh dunia

Grete Häusler-Verlag

Penerbitan Grete Häusler: Pilihan terbaik dari buku-buku, majalah, CD, DVD dan kalender

fwd

Para ilmuwan berbicara: Aspek yang menarik dari ajaran Bruno Gröning